Mengapa harus jajanan kaki lima? Karena Si Momot sudah beberapa
kali menampilkan fast food dan menu modern lainnya. Sekarang, giliran kita
tampilkan jajanan kaki lima.
Jangan
salah, karena punya banyak penggemar di negara masing-masing, hampir semua jajanan kaki lima ini
sekarang juga dijumpai di gerai-gerai makanan di swalayan, restoran, dan hotel
internasional, meski tetap eksis di warung tenda di atas trotoar atau dijajakan
keliling kampung.
Ini
tak lain karena jajanan kaki lima itu punya citarasa tersendiri, yang tak kalah
dari makanan cepat saji.
1.
Bakso (Indonesia)
Si
Momot menempatkan bakso di urutan pertama. Kok begitu? Ya, siapa lagi yang mau
menghargai kuliner khas Indonesia, kalau bukan kita sendiri selaku warga
Indonesia. Si Momot kan bukan bule, dan sama sekali tak berencana berganti
kewarganegaraan, he.. he.. he..
Tidak
perlu dijelaskan lagi, bakso merupakan salah satu makanan rakyat yang paling
banyak digemari di Indonesia. Bakso masih memiliki keterkaitan dengan seni
kuliner di China. Ini terlihat dari istilah bakso itu sendiri yang berasal dari
kata “bak-so”. Dalam bahasa Hokkien, bak-so secara harfiah dapat
diartikan sebagai daging giling.
Penemunya
adalah Meng Bo, yang hidup di Fuzhou pada awal abad ke-17 atau pada akhir
kekuasaan Dinasti Ming. Dia menggiling daging babi sehingga menjadi lunak,
dibentuk menjadi bulatan-bulatan kecil, lantaran sang ibu yang sudah tua tidak
kuat lagi mengunyah potongan daging.
Belum
diketahui secara pasti kapan bakso mulai dikenal di Indonesia, tetapi bisa
dipastikan yang memperkenalkan adalah orang-orang China yang bermigrasi dan
menetap di Indonesia, puluhan atau ratusan tahun lalu. Karena mayoritas
penduduk Indonesia adalah muslim, bahan baku babi diganti dengan sapi, ayam,
ikan, dan udang.
–
Dengan
pengembangan resep yang sedikit berbeda, maupun bahan baku utamanya (waktu itu
hanya sapi), maka bakso yang ada di Indonesia bisa disebut sebagai kuliner khas
Indonesia.
2.
Jerk Chicken (Jamaika)
–
Kerahasiaan
resepnya dijaga ketat, tetapi biasanya dimulai dengan melumuri ayam yang
dagingnya masih menempel pada tulang dengan berbagai rempah, daun thyme, scotch
bonnet (sejenis cabai asal Karibia), jahe, dan daun bawang.
Selanjutnya,
daging “diinapkan” semalam agar bumbu-bumbu meresap ke dalam daging, sebelum
dipanggang di atas kayu cengkeh.
3. Chili
Crab (Singapura)
–
Chili
crab termasuk jajanan
kaki lima paling enak di dunia. Chili crab merupakan hidangan
klasik Singapura, disajikan di berbagai pusat jajanan di seluruh kota di negara
kecil ini.
Resepnya
ditemukan oleh Cher Yam Tian, yang mulai menjual aneka masakan berbahan dasar
kepiting, dengan rasa pedas, di jalanan pada tahun 1950.
Kepiting
disajikan secara utuh, digoreng, dan diaduk bersama saus tomat, telur, dan
(tentu saja) cabai yang pedas.
4.
Arepas (Colombia)
–
Kue
jagung berbentuk bulat ini adalah comida rápida (makanan siap saji) di seluruh
Colombia. Dalam hal ini setiap daerah di Colombia memiliki kekhasan tersendiri,
artinya resepnya tidak sama persis.
Arepas
jauh lebih tebal daripada tortilla, dan biasanya akan dipanggang atau dibakar
sebelum diisi atau dibubuhi dengan keju di permukaannya.
Di
Bogotá, ibu kota Colombia, arepas merupakan menu sarapan yang sangat popular
sampai saat ini.
5.
Halo-halo (Filipina)
Secangkir
halo-halo berwarna-warni adalah cara sempurna untuk mendinginkan kerongkongan
Anda saat musim kemarau di Filipina. Terjemahan jajanan ini adalah
“campur-campur”.
—
Halo-halo
merupakan es campur segar, dengan tampilan dan rasa yang menarik, seperti
ramuan kacang merah, kelapa, sirup, dan buah. Biasanya dilumuri pula dengan es
krim, susu, dan serutan batu es. Ah, segarnya…
6.
Bunny Chow (Afrika Selatan)
–
Meski
bernama bunny chow, jajanan asal Afrika Selatan ini bebas daging kelinci.
Intinya adalah roti berongga yang diisi dengan varian kari kental.
Sama
seperti bakso, bunny chow sebenarnya berasal dari India, kemudian mengalami
modifikasi dan menjadi jalanan paling terkenal di Durban, Afrika Selatan,
dengan isian mulai dari ayam hingga daging kambing dan berasa pedas.
7.
Pierogi (Polandia)
Berbagai
versi pierogi dapat ditemui di seantero Eropa Timur. Namun Krakow adalah
satu-satunya kota yang punya acara festival pangsit buatan tangan ini.
–
Pierogi
terbuat dari adonan tepung yang sederhana, telur, air, dan garam, yang dibentuk
seperti pastel ala Indonesia, lantas diisi dengan daging, kentang atau keju.
Sebelum
disajikan, pierogi harus direbus terlebih dulu, selanjutnya digoreng dengan
mentega. Hmm.. yummy…
8.
Pulled pork (Amerika Serikat)
–
Barberkyu
adalah hal wajib yang harus ada di wilayah selatan Amerika Serikat, dan North
Carolina merupakan tempat yang terkenal dengan puller pork: daging manis asap,
yang disiram saus BBQ dan diselipkan ke dalam sandwich. Maknyosss!!!
9.
Banh mi (Vietnam)–
Banh
mi adalah kuliner warisan pemerintahan kolonial Prancis di Vietnam. Bahan
utamanya adalah baguette ala Vietnam yang lebih tipis dan renyah (terbuat dari
tepung beras dan gandum).
Biasanya,
di dalamnya akan diisi dengan campuran ketumbar, acar wortel, lobak, serta
daging (mulai dari daging ayam hingga babi).
10.
Boba tea (Taiwan)
Boba
tea juga salah satu dari 20
jajanan kaki lima paling enak di dunia. Boba tea adalah minuman
khas yang berasal dari Taichung, Taiwan, dan mulai popular sejak dekade
1980-an. Rasanya campuran antara teh dan susu, yang dipermanis dengan susu
kental, serta buah-buahan seperti mangga atau markisa.
–
Bubble
yang dipakai adalah bola-bola kenyal kecil, berbahan tapioka (kayak dawet
bulat), yang dapat dinikmati dengan sedotan besar. Bagi yang baru pertama
mencoba, rasanya memang terasa sedikit aneh, tapi lama-lama bikin ketagihan.
11.
Poutine (Kanada)
Jajanan
ini berisi potongan kentang goreng, disiram dengan keju dadih (keju yang
diasamkan) dan saus.
–
Poutine
mudah dijumpai di seluruh wilayah di Kanada, karena memang salah satu jajan
favorit di negeri tersebut. Tetapi yang terbaik ada di Québec, yang dijajakan
di restoran-restoran dan kedai pinggir jalan di seantero kota.
12.
Simit bread (Turki)
Roti
simit yang lezat ini dijual di gerobak jalanan di seluruh wilayah Turki, dan
banyak disantap untuk sarapan di mana saja.
–
Dipanggang
dalam cetakan berbentuk cincin besar, dan dibalut biji wijen, rasanya.. wiihhh.
Makanan ini lebih ringan dari bagel, teman yang pas untuk menikmati secangkir
teh Turki.
13.
Xiao long bao (China)
Keranjang
bambu menjadi wadah bagi sup pangsit tradisional dari China Utara ini. Mudah
ditemukan di jalan-jalan dan restoran di Shanghai.
–
Dibutuhkan
keterampilan untuk menyantapnya tanpa harus merasa kepanasan. Caranya, pegang
bakpaonya di tangan kanan, dan seruput kaldu mendidih dalam mangkuk kecil di
tangan kiri sedikit demi sedikit.
14.
Gelato (Italia)
Tidak
ada yang lebih nikmat dari gelato krim dalam cone, untuk menemani jalan-jalan
malam di Italia. Gelato berbeda dari es krim pada umumnya, karena rendah lemak
dengan tekstur lebih lembut.
–
Rasa
yang khas adalah pistachio (gelato berwarna hijau dengan serpihan pistachio,
sejenis kacang yang banyak terdapat di Timur Tengah) dan stracciatella (gelato
dengan choco chip, khas Bergamo).
15.
Tostadas (Meksiko)
Tidak
seperti tacos dengan tortilla yang lembut, tostadas secara tradisional dibentuk
lebih pipih dan kecil, lalu digoreng garing.
–
Topping-nya beragam, mulai dari keju, refried beans (olahan kacang),
guacamole (saus alpukat), salsa (sejenis saus), sampai olahan laut seperti
shrimp ceviche.—
16.
Gimbap (Korea Selatan)
–
Bentuknya
seperti sushi dengan ukuran terlalu besar. Gimbap sering disebut sebagai “korean
sushi“. Umumnya berbahan kepiting, telur, daging sapi dan wortel, yang
digulung dalam nasi dan selembar rumput laut yang dikenal dengan gim.
Gimbap
cocok untuk makan siang di Seoul, karena dijual di berbagai toko dan kedai
makanan di seantero kota.
17.
Bhel puri (India)
India
memiliki berbagai varian makanan ringan jalanan (chaat) di seluruh
negeri, mulai dari aloo tiki (camilan berbahan kentang rebus dan bermacam
rempah) di utara sampai vada (snack gurih, biasanya terbuat dari kentang dan
tepung kacang khas India) di selatan.
–
Mumbai
adalah tempat untuk mencicipi bhel puri, yang terdiri atas segumpal nasi, mie
sohun goreng dan sayuran diguyur saus asam. Juga tersedia pilihan tambahan
kacang dan biji delima.
18.
Falafel (Mesir)
–
Penganan
falafel terbuat dari kacang Arab yang digiling, kemudian dipadatkan, dan
dibuat bola-bola kecil, lalu digoreng. Sekilas proses pembuatannya mirip
enting-enting gepuk di Salatiga.
Felafel
dapat ditemukan di seluruh negara di Timur Tengah. Di Mesir, falafel dibuat
dari kacang fava (sejenis buncis) dan dikenal dengan sebutan ta’amiya.
Disajikan
dalam pita bread (roti berbentuk agak pipih), plus acar sayuran, salad dan saus
tahini (saus berbahan pasta wijen, lemon, bawang putih, air dan garam).
19.
Churros (Spanyol)
Cara
sederhana untuk menyantap churros adalah dicelupkan ke dalam gula kayu manis
cair, atau cokelat panas kental.
–
Churros
adalah adonan manis yang dibentuk memanjang dan digoreng hingga renyah. Jajanan
ini sangat populer sebagai camilan tengah malam di Madrid. Salah satu tempat
yang laris-manis adalah Chocolateria San Gines yang buka 24 jam.
20.
Ceviche (Peru)
Ceviche
dianggap banyak orang sebagai hidangan nasional Peru. Popularitasnya sudah
menggema di seluruh dunia. Bahan utamanya ikan mentah segar, yang dilumuri air
jeruk nipis, garam, dan cabai.
Cobalah
sea bass ceviche dengan jagung dan ubi manis, yang ditutup dengan dengan
pisco (cocktail ala Amerika Selatan) sebagai pencuci mulut.
Sumber:::
http://simomot.com/2014/02/06/ini-dia-20-jajanan-kaki-lima-paling-enak-di-dunia-versi-si-momot/4/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar